ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Daily Mail menyebut latihan dopper TNI menggunakan peluru tajam sebagai salah satu aksi ekstrem. Ternyata, bagi Korps Marinir Angkatan Laut, itu hanyalah latihan biasa. Ada latihan lain yang lebih berbahaya."Di kita itu jadi kegiatan rutin yang harus dilaksanakan dalam membina kemampuan prajurit. Jadi bisa dibilang hal biasa. Itu latihan dasar kalau untuk komando," terang Kadispen Korps Marinir Letkol Marinir Suwandi, saat dikonfirmasi detikcom.
Menurut Suwandi, Marinir ada latihan lain yang lebih ekstrem. Misalnya latihan pendaratan khusus di laut, sebab harus berhadapan dengan alam. Lalu, latihan menembak di laut dan pantai. Ada juga yang ditembaki pelatih dari perahu karet atau dari pantai.
"Ya memang dopper cukup bahaya, tapi ada materi lain yang nggak kalah menantang dan berbahayanya dari dopper," bebernya.
"Jadi latihan menembak atau ditembaki di air. Karena Marinir itu medianya laut dan darat. Semacam dopper tapi di laut atau rawa," sambungnya.
Bagi Marinir, dopper itu adalah latihan dasar dalam suatu aplikasi pertempuran. Nantinya, aplikasi tersebut bisa dikembangkan bermacam-macam. "Jadi dopper dasarnya, jadi untuk bisa menghadapi di segala medan," imbuhnya.
Apakah Marinir pernah latihan dopper dengan pasukan asing?
"Nggak pernah. Mereka tahu ya seharusnya (soal latihan dopper prajurit Indonesia). Kalau latihan dengan negara lain ada, tapi materinya bukan itu. Latihan bersama biasanya patroli, operasi amfibi," jawabnya.
sumber : news.detik.com
0 Response to "Latihan Dopper Disebut EKSTRIM oleh Media Asing. Marinir : Ada yang Lebih BAHAYA!"
Posting Komentar