iklan

Inilah Kivlan Zein, Jendral yang Membebaskan Sandera dalam Senyap.

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Seorang mantan Jendral
Mengemban Misi Rahasia
Seorang Jendral
Mengemban missi penting kemanusiaan
Bersendal jepit
Berpeci haji
Kaos oblong
Tampak tenang dan bersahaja

Bergandengan tangan dengan Nur Misuari?
Tidak bisa begini kalau tidak mengenal sangat baik.
Nur Misuari yang menggenggam tangan Jendral Kivlan Zein

Sandera tersenyum gembira
Air muka pengawal berbaju loreng terlihat bangga dan bersemangat
Penduduk setempat ada yang ikut mengantar

Bahasa tubuh yang seperti ini tidak akan mampu dilakukan oleh aktor hollywood dengan 1000 piala oscar sekalipun...

Utusan
Negosiator
Duta
yang lain daripada yang lain

Pasti masih banyak hal lain yg membuat Abu Sayyaf Cs luruh hatinya.
Jendral Kivlan Zein ini cocoknya disebut duta apa ya?

Profil Kivlan Zein

Nama Mayor Jenderal (Purn.) Kivlan Zen menguat setelah berhasil membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf . HHebatnya lagi dia melakukanya tanpa uang tebusan sepeser pun. Hal itu ditegaskan Mayjen TNI Purn Kivlan Zen yang bertindak selaku negosiator dalam upaya pembebasan itu.


“Perusahaan tidak mengeluarkan sepersen pun. Tak ada uang. Ini murni negosiasi,” kata Kivlan Zen dalam tayangan TVOne, Minggu (1/5/2016) malam.
Menurut dia, selaku pihak yang mewakili perusahaan telah melakukan negosiasi sejak 27 Maret 2016. Sejak hari itu, terus dilakukan pendekatan atas nama perusahaan dan mendapat bantuan dari pihak lokal di Filipina.
Bantuan terutama diberikan oleh Gubernur Sulu Abdusakur Tan II yang merupakan keponakan pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari.

“Jaringan masih bisa berjalan, dan bisa masuk ke Abu Sayyaf. Tanggal 27 Maret sudah di Zamboanga. Dilakukan negosiasi sejak tanggal 2 April. Kita negosiasi melalui pendekatan kekeluargaan,” ujar mantan Kepala Staf Kostrad itu.
Selama berkarir di militer, sosok Kivlan Zen akrab disebut sebagai Dwi Tunggal bersama Prabowo Subianto. Dimana pun Prabowo ditugaskan dalam operasi militer, di situ pasti ada Kivlan Zen sebagai wakil/ ajudan. Termasuk saat operasi penangkapan Xanana Gusmau di Timor Leste pada tahun 90-an.

Perjalanan karier Kivlan terbilang mulus, untuk naik ke brigadir jenderal dari posisi kolonel, dia hanya butuh waktu 18 bulan. Sebelumnya karier Kivlan sempat tersendat, pangkat mayor sempat disandangnya selama enam tahun dan letnan kolonel baru dia dapatkan setelah tujuh tahun saat dia bertugas di Timor Timur. S

Sedangkan pangkat kolonel baru didapatnya pada tahun 1994. Karier puncaknya dia dapatkan sampai jabatan Kepala Staf Kostrad (Pangkostrad) dengan pangkat mayor jenderal dimasa peralihan dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Setelah itu bintangnya pun meredup seiring berubahnya angin politik di Indonesia. Dia juga menolak untuk bergabung dengan partai politik manapun, termasuk Partai Gerindra yang didirikan sahabat karibnya, Prabowo.



Berstatus Tersangka Makar, Kivlan Zein Bantu negara Bebaskan 2 Sandera Abu Sayyaf
Mantan Kepala Staf Kostrad, Mayjen (Purn) Kivlan Zein banyak membantu proses negoisasi pembebasan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Terkini, dengan statusnya yang masih sebagai tersangka aksi makar oleh polisi bersaman dengan aksi 212 di Monas lalu, Kivlan Zein kembali berhasil membantu pembebasan dua WNI dari kelompok militan tersebut.
Ia berharap kontribusinya untuk negara ini bisa memuaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo.
"Semoga Panglima TNI puas sama saya, karena 23 orang yang diculik kelompok Abu Sayyaf semua ada jejak saya pada mereka yang dibebaskan tersebut," kata Kivlan Zein, langsung dari Filipina, melalui pesan singkat, Senin (12/12/2016) malam.
"Saya puas dalam hidup ini walau disebut makar," sambungnya.
Dua WNI yang berhasil dibantu pembebasannya dari kelompok Abu Sayyaf oleh Kivlan Zein adalah Mohammad Nasir alias M Syarif dan Rubin Pieter.
Keduanya berhasil dibebaskan pada Senin (12/12/2016) sore waktu setempat setelah diculik kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina, sejak 22 Juni 2016 lalu.
Selanjutnya, Kivlan Zein menyerahkan upaya pemulangan kedua WNI sandera terakhir tersebut melalui Brigjen Erwin untuk selanjutkan diserahkan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas pemerintah Indonesia terkait pembebasan kedua WNI tersebut.
Kivlan Zein sendiri belum lama ini ditangkap oleh pihak Polda Metro Jaya atas sangkaan melakukan permufakatan makar terkait unjuk rasa damai umat muslim 2 Desember 2016.
Namun, kepolisian tidak melakukan penahanan kepadanya karena beberapa pertimbangan penyidik.
sumber : militermeter.com dan tribunnews.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Inilah Kivlan Zein, Jendral yang Membebaskan Sandera dalam Senyap. "

Posting Komentar